HujanRejeki

Berhujan-hujanan dalam rejeki dan nikmat karunia-Nya

Selasa, 28 Juni 2011

HujanRejeki: Apakah itu?

Sebuah nama yang sebenarnya tidak ideal dan tidak mencerminkan visi dan misi dari blog ini. Judul yang terlalu komersil, absurd, imaginer dan mengada-ada. Sebenarnya tidak ada maksud lain selain mengajak kita untuk tetap percaya bahwa di 'setiap kesulitan pasti ada kemudahan'. Mengajak kita untuk tetap optimis, entah seberapa kerasnya kita terjatuh, seberapa beratnya beban yang kita pikul, sebegitu dalamnya kita terperosok. Tetaplah selalu percaya bahwa selalu ada jalan dan kemudahan untuk kembali bangkit.

Kenapa hujan rejeki? Setiap hari penuh dengan rejeki. Rejeki itu seperti hujan yang menyirami padang tandus, seperti air yang mengaliri sawah dan ladang, seperti gelombang laut yang tak henti-hentinya menyapa daratan. Tak penah berhenti, itu intinya. Kita aja yang selalu lupa pada Sang Pemberi Rejeki. Setiap saat rejeki itu datang seperti hujan, begitu banyak dan begitu melimpah. Mulai dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi. Kita yang terlalu bodoh untuk menganggap bahwa rejeki itu adalah hal-hal yang berbau duit, hadiah, pangkat, keberuntungan dsb. Mengubah mindset kita terhadap rejeki sangat penting. Mindset itu akan mengarahkan kita untuk selalu memuji Sang Pemberi Rejeki. Memuji adalah wujud termudah dari rasa syukur. Bukan untuk mengharapkan imbalan agar rejeki kita ditambah, tapi agar kita dikenal, disayangi dan dikasihi oleh Sang Pemberi Rejeki. Imbalan adalah imbasnya saja, bukan tujuan utama. Kalau kita sudah dekat, disayangi dan dikasihi oleh-Nya, kira-kira apalagi yang lebih di idam-idamkan dan lebih mulya daripada itu?

Kawan, selamat berhujan-hujan dalam rejeki-Nya. Berlama-lamalah, jangan pernah berfikir untuk mentas. Karena berhujan –hujan yang satu ini tidak menimbulkan flu, demam, hidung tersumbat dan gejala negatif lainnya J. Dan tetaplah selalu percaya bahwa hujan yang satu ini tidak mengenal musim. Hujan ini akan selalu turun, dalam suka dan duka kita, langgeng, tak pernah bosan dan tak pernah kering...

Tidak ada komentar: