HujanRejeki

Berhujan-hujanan dalam rejeki dan nikmat karunia-Nya

Jumat, 12 Agustus 2011

Desain Grafis, bukan Desain Gratis..

Desain adalah sebuah profesi. Menurut saya, suatu perbuatan disebut profesi manakala proses dan hasil dari perbuatan tersebut memiliki nilai atau value yang layak untuk dihargai dalam bentuk biaya (rupiah). Seperti layaknya seorang dokter yang memeriksa pasien, kemudian dia melakukan analisa dari gejala dan keluhan yang dialami si pasien, sampai akhirnya si dokter memutuskan bahwa si pasien sakit A dan harus diobati dengan obat B dan C dan akhirnya si pasien sembuh. Atau contoh lain, profesi seorang notaris yang membantu membuatkan surat perjanjian jual beli, seorang manager artis yang mengatur jadwal show clientnya, seorang koki yang memasak sesuai menu pesanan, polantas yang mengatur lalu lintas dll semuanya melakukan perbuatan yang memiliki nilai dan ada biaya yang diberikan sebagai wujud penghargaan terhadap profesi tersebut.

Desainer juga seperti itu. Ketika ada client yang meminta suatu jasa desain, desainer terlebih dahulu mengumpulkan data-data keinginan dari si client. Kemudian melakukan analisa dan membuat konsep  dan implementasi  dari desain tsb. Sampai akhirnya menjadi sebuah karya desain, dan sang client bisa menggunakan desain tersebut.

Sebagai sebuah profesi, desain tidak boleh menjadi gratis. Tetap harus ada harga yang harus dibayar untuk proses kreatif si desainer. Harga yang wajar sesuai dengan skala desain yang diminta sang client.  Jangan seperti isi sebuah spanduk advertising yang memelesetkan salah satu cabang desain yakni "desain grafis" menjadi "desain gratis". Terlepas dari apakah itu cuma slogan marketing atau benar-benar gratis, menurut saya tidak etis jika suatu profesi digratiskan...

Tidak ada komentar: